
Hasilnya, hanya lima persen generasi milenial yang mengklaim diri sebagai juru masak yang "sangat baik". Sementara 12,4 persen generasi baby boomers merasa mereka adalah koki andal. Jangankan memasak, 56 persen milenial yang disurvei bahkan tak bisa mengenali alat penghancur bawang putih. Sedangkan generasi boomers dan gen x lebih andal mengenali berbagai perkakas dapur.
Selain itu, kaum milenial adalah generasi yang paling jarang masak. Fakta ini sebelumnya juga pernah disinggung Food Institue. Mereka hanya memasak 13,5 kali per pekan. Itu pun 18 persennya menggunakan makanan beku atau bahan makanan setengah jadi.
Di dalam sebuah kamar kos dengan harga sewa Rp 1,5 juta per bulan, Reza Kosasi paling jarang mendatangi area dapur komunal. Sudah tiga tahun pegawai swasta di Jakarta Selatan ini nge-kos, kompor dan alat masak lengkap tersedia, tapi pagi dan malam dia tetep makan di luar. “Habis rasanya tanggung kalau beli sayur terus masak buat sendiri,” ungkap pria asal Surabaya itu.
Tapi sejak memasuki era online food delivery dengan munculnya layanan seperti Go- Food dan Grab Food, Reza jadi semakin malas beranjak keluar dari kosan untuk sekedar membeli nasi bungkus di warteg. Ketika tengah menonton laga sepak bola Premiere League melalui Netflix, Reza tinggal mengambil smartphone-nya lalu memesan makanan yang diinginkan. Tak sampai hitungan jam, martabak cokelat keju telah sampai di depan kosan. “Apalagi kadang suka ada promo potongan harga, kadang nggak kepengen malah jadi beli,” katanya.
Baca Lagi dong https://news.detik.com/intermeso/d-4857188/generasi-milenial-bikin-dapur-punahBagikan Berita Ini
0 Response to "Generasi Milenial Bikin Dapur Punah? - detikX"
Post a Comment