MADINAH – Tim Media Center Haji (MCH) 2018 berkesempatan menengok proses pengadaan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia di salah satu perusahaan katering di Madinah, Rabu (18/7/2018). Dalam kesempatan tersebut, tim MCH didampingi langsung oleh Kepala Bidang Konsumsi Makkah Madinah Ahmad Abdullah dan Kasie Konsumsi Dewi mendatangi Al-Ahmadi Catering.
Boleh dikatakan, konsumsi yang didapatkan jamaah haji di Tanah Suci tahun ini tergolong istimewa. Selain jumlah paket katering yang diterima lebih banyak dibanding tahun lalu, citarasanya juga diupayakan khas masakan Tanah Air.
BERITA REKOMENDASI
Dapur yang digunakan memasak masakan untuk jamaah berukuran cukup luas, selebar lapangan tenis. Pertama masuk tim MCH langsung disuguhkan proses pengepakan masakan yang sudah siap saji. Dari mulai proses masak, tes makanan untuk mengetahui rasa dan ketahanannya hingga proses pengepakan.
Dari situ, tim diajak ke ruang proses memasak, terlihat belasan tungku besar serta dapur khusus untuk memotong daging. Ruanganya pun bersih tampa higienis, karena memang setiap selesai masak petugas langsung membersihkan agar ruangan tetap sehat dan makanan tidak tercemar kotoran.
Para pekerja yang berjumlah 60-an orang itu dengan berseragam hijau dilengkapi sarung tangan, penutup mulut atau masker, penutup rambut serta apron plastik sehingga terjaga kesehatannya. Tampak para pekerja sedang mengepak masakan di wadah alumunium untuk menjaga kehangatan.
Pada wadah untuk makan siang itu tertulis juga jangka waktu ideal mengkonsumsi. Sehubungan paket yang dipak kemarin untuk makan siang, tertulis bahwa ia sebaiknya dimakan sebelum pukul 15.00 waktu setempat. Sebelum masakan dikirim ke hotel-hotel untuk dikonsumsi jamaah, paket dimasukkan ke dalam kotak penjaga suhu lalu ke truk box.
Dalam kesempatan itu, Tim MCH juga dipersilahkan mencoba menu hari itu yang terdiri dari ayam filet tepung asam manis. sayur tumis brokoli, dan jamur, nasi putih.
Rasa ayamnya terasa agak pedas dengan rasa yang lebih dekat bumbu-bumbu Indonesia. Ada bawang putih terasa di masakan tersebut. Gurihnya juga pas dengan lidah Indonesia. Nasi yang digunakan merupakan beras Thailand. Ia berbeda dengan jenis nasi pera ala India atau Timur Tengah.
Kabid Konsumsi PPIH Arab Saudi Ahmad Abdullah mengatakan, mereka mengontrak 15 perusahaan untuk menyediakan masakan untuk jamaah. Seluruhnya menggunakan koki dari Indonesia meski pemiliknya rata-rata warga Arab Saudi.
“Yang istimewa kita melatih dan mensertifikasi semua juru masak di Madinah dan sekarang sedang berjalan sertifikasi di Makkah,” kata Ahmad Abdullah di Madinah, Rabu (18/7/2018).
Tak hanya melakukan sertifikasi, PPIH Arab Saudi juga akan melakukan pemeriksaan harian terkait operasional dapur dan pengawasan saat distribus dan pascadistribusi. “Hal ini untuk meningkatkan kualitas konsumsi jamaah,” kata Ahmad Abdullah.
Ia juga menjamin masakan yang akan dihidangkan ke jamaah rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Hanya saja, untuk rasa pedas dan manis masih belum seluruhnya terpenuhi lantaran persediaan kecap dan saus sambal belum bisa didatangkan karena masih tertahan di pelabuhan. “Tapi Insya Allah rasa sudah sesuai dengan lidah orang Indonesia, khas nusantara,” tuturnya.
(wdi)
Baca Lagi dong https://haji.okezone.com/read/2018/07/18/453/1924203/menengok-dapur-pengadaan-makanan-jamaah-haji-bercita-rasa-nusantara-di-madinahBagikan Berita Ini
0 Response to "Menengok Dapur Pengadaan Makanan Jamaah Haji Bercita Rasa ..."
Post a Comment