Search

Sate Godang Apakah akan Trend di 2025 ?

 



Sate Gondang: Cita Rasa Alam dari Palembang yang sedang viral di sebuah sosial media

Di tengah pesatnya tren kuliner modern, Palembang kembali mencuri perhatian dengan sajian tradisional yang tidak biasa: Sate Gondang. Makanan yang satu ini bukan hanya menggoda lidah, tetapi juga mengundang rasa penasaran sejak pertama kali diperkenalkan ke publik. Uniknya, sate ini tidak berbahan dasar ayam, kambing, atau sapi seperti kebanyakan sate pada umumnya, melainkan menggunakan daging gondang, sejenis keong sawah yang hidup di perairan dangkal dan bersih.


Perpaduan Rasa yang Tak Terlupakan

Sate Gondang hadir dengan sensasi rasa yang khas—kenyal, gurih, dan berpadu sempurna dengan bumbu merah khas Palembang yang kaya akan rempah-rempah Nusantara. Proses pemanggangan dilakukan dalam tiga tahap: marinasi, pemanggangan awal, dan pemanggangan ulang sambil dibalur bumbu secara bertahap. Teknik ini menciptakan lapisan rasa yang dalam, membuat setiap gigitan terasa semakin nikmat.


Tak hanya itu, sate ini biasa disajikan bersama buras, sejenis nasi yang dibungkus daun pisang, buras juga bisa di sebut sebagai lontong. memberikan aroma khas yang memperkaya pengalaman bersantap. Untuk pecinta pedas, sambal merah menyala atau sambal hijau segar turut dihidangkan sebagai pelengkap yang siap membakar lidah dengan cara yang menyenangkan.


Dari Dapur Rumahan ke Dunia Maya

Sate Gondang mungkin bermula dari dapur sederhana milik Nita Fsagung, tetapi berkat kekuatan media sosial—khususnya TikTok—kuliner ini menjelma menjadi fenomena viral. Video pendek tentang proses memasak dan reaksi para penikmatnya menyebar dengan cepat, membangkitkan rasa penasaran publik akan kelezatan keong sawah yang selama ini dianggap tidak biasa untuk dijadikan sate.


Popularitas Sate Gondang bahkan menyeberangi provinsi. Di Pangkalpinang, misalnya, keong sawah didatangkan khusus dari luar Bangka demi menjaga kualitas dan konsistensi rasa. Ini menunjukkan bahwa kuliner lokal, jika dikemas dengan inovatif, mampu menembus batas wilayah dan budaya.


Kuliner Rakyat yang Merakyat

Meski kini terkenal, harga Sate Gondang tetap bersahabat. Dengan hanya Rp10.000 untuk lima tusuk, siapa pun bisa mencicipi sajian eksotis ini tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Tidak heran jika banyak pecinta kuliner lokal maupun wisatawan tertarik untuk mencicipi dan membagikan pengalaman mereka.


Lebih dari sekadar makanan, Sate Gondang adalah warisan budaya dan kreativitas kuliner rakyat. Ia membuktikan bahwa dengan sentuhan inovasi dan semangat berbagi, hidangan tradisional pun bisa naik kelas dan mendapat tempat di hati masyarakat luas.



Sate Gondang bukan sekadar sate. Ia adalah wujud cinta pada alam, warisan nenek moyang, dan semangat generasi baru dalam menjaga serta memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke panggung dunia. Jika kamu belum pernah mencicipinya, mungkin inilah saat yang tepat untuk membiarkan lidahmu menjelajah rasa yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.




Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Sate Godang Apakah akan Trend di 2025 ?"

Post a Comment

Powered by Blogger.