Search

Mengintip Dapur Instalansi Kedokteran Forensik RS Polri

JAKARTA – Pasca jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 pada Senin (29/10/2018) lalu, tim ahli forensik di RS Polri nampaknya tengah disibukkan dengan pemeriksaan jenazah penumpang pesawat nahas tersebut.

Pada Jumat (2/11/2018) lalu, poskotanews.com berkesempatan mengintip langsung dapur forensik di RS Polri Kramat Jati ini. Ruang Instalansi Kedokteran Forensik tempat para ahli forensik bekerja dan berjibaku dengan waktu terletak di belakang gedung RS Polri.

Letaknya tidak jauh dari Musholla rumah sakit tersebut. Dengan cat tembok kombinasi perpaduan coklat muda dan coklat tua, ruang yang dijadikan sebagai Posko Postmortem ini memiliki beberapa ruang periksa jenazah.

dr niken

Dokter Spesialis Ahli Forensik Niken Budi Setiawaty di Instalansi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.(cw2)

Begitu masuk ke dalam instalansi forensik ini, terlihat sejumlah kertas berisikan data jenazah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang telah berhasil ditemukan, dicatat di sana. Lanjut berjelajah, terlihat ruang CT Scan Jenazah yang berada di kanan pintu masuk. Salah seorang petugas menjelaskan kalau ruang CT Scan Jenazah tentu berbeda dengan ruang CT Scan untuk umum.

Berjalan lebih dalam, terlihat sebuah tempat pendingin yang berada di sebelah kanan pintu masuk tempat autopsi jenazah. Berbagai jenis hasil autopsi terlihat diletakkan di tempat pendingin berukuran kotak tersebut.

Sedangkan begitu memasuki ruang autopsi jenazah, sebuah meja besar menjadi fokus utama karena terletak tepat depan pintu masuk. Bau kurang sedap pun menyambut kedatangan poskotanews.com. Bau ini cukup menyengat indra penciuman, membuat perut seketika terasa mual.

peralatan

Berbagai alat dan keperluan untuk proses autopsi dan pemeriksaan jenazah di Ruang Autopsi Instalansi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.(Cw2)

Meski begitu, ruangan bercat biru ini terlihat rapih dan bersih. Terdapat meja-meja autopsi yang berjejer di sisi kanan dan kiri ruangan, dilengkapi dengan kran air, selang dan semacam sabun cair di tiap-tiap meja autopsi.

“Itu tadi ada selang kan, untuk membersihkan jenazah dan propertinya. Karena itu pasti harus dibersihkan dulu. Cuci kita pilah-pilah,” ujar Dokter Spesialis Ahli Forensik Niken Budi Setiawaty.

Di ujung ruangan tersebut, terdapat lemari pendingin tempat penyimpanan jenazah. Tempat tersebut berkelirkan putih dengan tulisan ‘Ruang Pendingin Jenazah’. Ia mengatakan kalau satu ruangan penyimpanan mampu menyimpan hingga 50 jenazah. Di dalam ruang pendingin katanya, suhunya mencapai 14 derajat celcius.

Sementara itu, di sisi kiri ruang autopsi terdapat dua ruang autopsi yang terlihat ‘menyendiri’. Berada bersisian namun kedua ruangan ini berbataskan pintu serta tembok dengan ruangan autopsi lainnya. Niken menjelaskan kalau ruang tersebut merupakan ruang isolasi.

“Oh itu ruang isolasi. Untuk case yang punya penyakit menular, kita harus pisahkan jadi ga kontaminasi ruangan lain. Misalnya aids kita sendirikan. Perlakuan jelas berbeda. Tapi untuk kasus ini (jenazah penumpang pesawat PK-LPQ) sama semua,” jelasnya.

Dalam ruang isolasi ini terlihat banyak alat tempur para ahli forensik, mulai dari berbagai jenis gunting operasi, alat ukur berupa meteran, alkohol 70 persen, bahkan terlihat pula botol cuka dekat salah satu meja autopsi.

Niken menerangkan saat ada jenazah penumpang yang tiba di instalansi forensik atau Posko Postmortem ini, maka jenazah tersebut akan ditangani per tim forensik di satu meja. Walaupun jenazahnya tidak utuh namun tim yang terdiri dari lima petugas dalam satu tim ini, tetap mengerjakan per satu body part. Sehingga semua jenazah yang tiba tidak lantas dikerjakan sekaligus.

“Itu menunggu giliran. Satu selesai ambil selesai. Sesuai urutan aja. Satu-satu didata menunggu giliran,” terang Niken. (cw2/tri)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong http://poskotanews.com/2018/11/04/mengintip-dapur-instalansi-kedokteran-forensik-rs-polri/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengintip Dapur Instalansi Kedokteran Forensik RS Polri"

Post a Comment

Powered by Blogger.