KOMPAS.com - Kebakaran di sebuah rumah di Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan, menelan lima korban jiwa yang semuanya masih anak-anak, Jumat (7/6/2019).
Dilansir dari Antara, kelima korban tersebut adalah anak dari Yanuari Waruru. Para korban adalah FC (10), FW (7), FN (7), FH (4), dan FI (2).
Kabid Perencanaan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Hotmatua Rambe menjelaskan, Rumah tersebut terbakar pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 hingga 23.00 WIB.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Pulang gereja, ayah korban dapati rumahnya sudah terbakar

Yanuari, ayah para korban kaget setelah melihat rumahnya terbakar. Saat itu dirinya baru saja pulang dari kegiatan gereja bersama istri dan salah satu anaknya. Yanuari segera melaporkan kejadian itu ke kepala lingkungan III, Yashoki Mandofa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yanuari mendapati lima anaknya tewas terbakar di rumahnya, Jumat (7/6/2019).
"Bangunan rumah itu terbuat dari papan di mana ruang digunakan untuk tidur langsung berhadapan area dapur dekat satu-satunya pintu keluar rumah tersebut," kata Hotmatua.
Baca juga: 5 Bocah Tewas Terbakar di Dalam Sebuah Rumah, Polisi Dilarang Autopsi Jenazah
2. Lokasi kebakaran sulit terjangkau

Rumah Yauari yang terbakar berada di Lingkungan III, Kelurahan Rianiate, Angkola Sangkunur.
Lokasi ini termasuk sulit dijangkau kendaraan, apalagi mobil pemadam kebakaran.
Jaraknya sekitar lebih 2.000 meter dari jalan umum. Daerah itu juga tidak terjangkau sinyal telepon selular.
Berdasar informasi Kabid Kedaruratan/Logistik Hotmatua Rambe, rumah yang terbakar itu berukuran 4 x 4 meter lokasinya berada di atas perbukitan.
BPBD Tapanuli Selatan menduga api berasal dari rembesan arang di dapur rumah.
"Bangunan rumah itu terbuat dari papan di mana ruang digunakan untuk tidur langsung berhadapan area dapur dekat satu-satunya pintu keluar rumah tersebut," kata Hotmatua.
Baca juga: 6 Toko Ludes Terbakar di Pasar Inpres Lhokseumawe
3. Keluarga tolak otopsi dan olah TKP

Permintaan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan otopsi terhadap korban ditolak Yanuari, ayah para korban.
Bahkan, kehadiran Kapolsek DMZ Harahap bersama jajarannya sempat disalah artikan oleh keluarga korban dan sempat ditolak.
"Kehadiran kami sebenarnya untuk olah tempat kejadian perkara. Namun ditolak oleh abang ayah korban (uwak). Alasannya, pihak korban tidak keberatan, tidak menuntut dan menyadari murni musibah kebakaran, bahkan autopsi kelima bocah terpanggang juga ditolak," terang Kapolsek.
Pihak kepolisian menyadari dan menghargai apa yang dirasakan dan permintaan pihak korban. Rencananya, kepolisian akan kembali menemui orangtua dan keluarga korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Baca juga: Toko Kosmetiknya Terbakar, Pedagang di Pasar Ujungberung Rugi Rp 1 Miliar
4. Dugaan sementara penyebab kebakaran menurut polisi

Berdasar informasi dari BPBD Tapanuli Selatan, ada kemungkinan penyebab kebakaran diduga akibat rembesan arang kayu bakar sisa masak di dapur rumah tersebut.
Namun, polisi masih mendalami penyebab kebakaran. Penolakan dari pihak keluarga untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, juga menyulitkan polisi untuk mengungkap penyebab kebakaran.
"Dugaan kuat sumber api yang membakar sebuah rumah malam kejadian sekira pukul 21.00 - 23.00 WIB itu berasal dari sisa-sisa kayu bakar/bara api sisa memasak di dapur rumah," ujar Kapolsek Batang Toru AKP DMZ Harahap kepada Antara, Minggu (9/6/2019) pagi.
Baca juga: 88 Kios di Pasar Ujungberung Ludes Terbakar
Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba)/Antara
Baca Lagi dong https://regional.kompas.com/read/2019/06/12/13480721/fakta-5-bocah-tewas-terbakar-di-dalam-rumah-diduga-api-dari-dapur-hingga?page=allBagikan Berita Ini
Masih Binggung Mencari Situs Togel Online, Live Casino & Taruhan Bola Yang Terpercaya ?
ReplyDeleteProses Transaksi Yang Cepat Dan Super Mudah
Minimal Depo 20rb & WD 50rb
cs online 1x24 jam
WA : [+855]964630067