/data/photo/2018/09/10/129774669.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship ( OK OCE) memberikan dampak positif terhadap kesuksesan usaha.
Setidaknya, demikian yang dirasakan Siti Darnanti, pemilik Dapur Ghaisyanie yang berlokasi di Jalan Antonov, Halim Perdana Kusumah, Kecamatan Makassar.
Siti membuka usaha penjualan salad dan tumpeng. Ia mulai merintis usaha itu sejak 2015.
Awalnya, usaha miliknya hanya bergerak di bidang pengolahan makanan, seperti tumpeng dan nasi kotak.
Ia memproduksi tumpeng berdasarkan pesanan pelanggan. Awal tahuh 2017, ia mulai memperluas jaringan usahanya dengan mencoba kuliner salad.
Siti dibantu anaknya, Galuh Permata Sari, yang mempromosikan usaha ibunya itu melalui media sosial.
"Sebenarnya saya sudah membangun usaha dari tahun 2015 berupa usaha katering seperti nasi boks dan tumpeng. Mulai aktif Instagram tahun 2017. Awal tahun 2017 juga mulai membuka pemesanan salad," ujar Siti saat ditemui Kompas.com di Green Terrace, Jakarta Timur, Senin (10/9/2018).
Baca juga: Bestari Sarankan Pemprov DKI Hapus Program OK OCE, jika...
Menurut Siti, setelah ia bergabung dalam program OK OCE, usaha saladnya semakin dikenal. OK OCE, kata dia, membantu memperluas jaringan usahanya.
Siti menjadi peserta OK OCE sejak April 2018. Ia mengetahui informasi tentang OK OCE dari pihak RT di rumahnya.
Saat itu, ketua RT memberikan informasi kepada warga melalui pesan singkat tentang adanya pelatihan program OK OCE terkait kewirausahaan di kantor kecamatan.
"Saya bergabung sebagai anggota angkatan ketiga. Saat saya mendapatkan pesan tentang pelatihan kewirausahaan itu, tanpa pikir panjang saya langsung menyampaikan kepada ketua RT kalau saya mau ikut," tutur Siti.
Mendaftar sebagai anggota pelatihah OK OCE saat itu, kata dia, tergolong mudah.
Siti hanya perlu melampirkan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) domisili DKI Jakarta ke kantor kecamatan.
Selanjutnya, peserta mendapatkan konfirmasi waktu pelatihan. Pelatihan dimulai dari pagi hingga sore yang dibimbing oleh mentor-mentor berpengalaman di bidang kewirausahaan.
Materi yang disampaikan pada setiap pelatihan pun bervariasi, di antaranya tentang promosi, pengemasan, dan motivasi untuk berwirausaha.
"Banyak sekali pengetahuan yang didapatkan, bukan hanya tentang makanannya saja tetapi juga tentang manajemen, packaging, branding, spirit tentang bagaimana cara bertahan. Saya dapatkan itu semua dari OK OCE," tutur Siti.
"Itu memberi saya semangat, saya bersyukur dengan adanya OK OCE ini. Bayangin saja, hari gini masih ada pelatihan gratis padahal biasanya bayar jutaan. Ini adalah suatu wadah yang memberikan kita banyak manfaat," kata dia.
Baca juga: DPRD Pertanyakan Kesiapan Pemprov DKI Jalankan Program OK OCE
Siti juga mengatakan, program OK OCE bukan hanya memberikan pelatihan secara gratis, melainkan juga membimbing para pelaku usaha untuk menyukseskan usaha yang dimilikinya.
"Kalau misalnya kita mau tanya-tanya tentang dunia usaha di luar pelatihan ke mentor juga bisa loh. Mentor akan membimbing kita dengan sabar," ujar dia.
"Jadi ini bukan pelatihan cuap-cuap biasa. Ini pelatihan bagaimana cara menjadi pengusaha yang sukses," kata dia lagi.
Baca Lagi dong https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/10/16394411/cerita-pemilik-dapur-ghaisyanie-yang-rasakan-manfaat-ok-oce
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Pemilik Dapur Ghaisyanie yang Rasakan Manfaat OK OCE"
Post a Comment