Search

Kisah Dapur Lenyap Dihantam Air Bah

Suara gemuruh menjelang subuh pada Senin, 5 Februari 2018, membuat Marni, yang sedang memasak di dapur, panik luar biasa. Suara itu berasal dari banjir Sungai Cikamasan, yang melintas di belakang rumahnya. Ibu tiga anak ini bergegas membangunkan suaminya yang sedang tidur di ruang tengah.

Suaminya, yang baru saja terbangun, langsung kaget. Ruang belakang rumahnya yang dijadikan dapur dan kamar mandi lenyap seketika terseret arus Sungai Cikamasan, yang merupakan salah satu hulu Sungai Ciliwung.

Rumah Marni, yang terletak di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Utara, Puncak, Kabupaten Bogor, memang berada di bibir sungai. Bahkan fondasi bagian dapur rumahnya memakan jalur sungai. Akibatnya, air bah yang mengalir di sungai yang titik nolnya berada di Talaga Warna, Puncak, itu menyapu bagian dapur rumahnya.

“Yang di bawah saya (rumah Marni) lebih parah. Sampai kebawa dapurnya,” begitu kesaksian Kusmana, tetangga sebelah Marni, kepada detikX, pekan lalu. Rumah Kusmana sendiri kebanjiran saat peristiwa mengerikan itu terjadi.

Sementara itu, Agus Komarudin, Ketua RT 01 RW 10, Kampung Pensiunan, Desa Tugu Utara, saat ditemui terpisah, mengatakan setidaknya ada tujuh rumah warganya yang tersapu luapan air Sungai Cikamasan. “Yang terkena hanya rumah-rumah yang dekat kali. Karena aliran sungai tersendat bangunan dan sampah,” kata Agus kepada detikX seraya menambahkan bahwa banjir serupa terjadi pada 2008.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://x.detik.com/detail/investigasi/20180214/Kisah-Dapur-Lenyap-Dihantam-Air-Bah/index.php

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kisah Dapur Lenyap Dihantam Air Bah"

Post a Comment

Powered by Blogger.