Pemkot Buka Dapur Umum di Lokasi Banjir Kodam Tiga Makassar

Makassar: Tingginya curah hujan tiga hari terakhir mengakibatkan banjir di kompleks perumahan Kodam Tiga, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 21 Desember 2017. Pemerintah Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu Tim SAR dan Polda Sulsel mengevakuasi sebagian korban ke lokasi aman terdekat.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Sosial Makassar, banjir berdampak terhadap 1.647 jiwa. Warga berasal dari 460 kepala keluarga di kompleks Kodam Tiga, serta beberapa titik sekitar dalam kelurahan Katimbang. Daerah ini tergolong dataran rendah dan sebelumnya menjadi daerah resapan air.

Kepala Dinas Sosial Makassar Mukhtar Tahir menyatakan, pemerintah merespons cepat banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi. Selain mengevakuasi warga, pihaknya telah mendirikan posko pengungsian, tenda siaga bencana dan dapur umum. Sembari menyalurkan bantuan bahan keperluan darurat.

"Setelah mendapatkan informasi, kita langsung berkordinasi dengan Badan Penaggulangan Bencana Dareah (BPBD) untuk melakukan pertolongan pertama, dan juga teman-teman dari Tagana beserta Karang Taruna yang langsung mengumpulkan data di lapangan," Kata Mukhtar.

Mukhtar mengatakan, warga korban banjir untuk sementara memenuhi kebutuhan makan di tenda siaga bencana. Di tempat yang sama, unsur lain turut menyediakan berbagai layanan, seperti posko kesehatan.

"Di titik lain kita juga siapkan bantuan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Kalau tidak dalam bentuk dapur umum, setidaknya cukup menyalurkan bantuan bahan makanan," ujar Mukhtar.

Hingga Kamis petang, banjir di kompleks Kodam Tiga belum surut. Ketinggian air variatif, antara setinggi betis hingga dada orang dewasa. Adapun hujan lebat sesekali masih mengguyur.

Berbagai elemen pemerintah dibantu polisi dan relawan terus mengupayakan evakuasi terhadap warga setempat. Petugas bergerak menggunakan perahu karet, dengan mengutamakan wanita dan anak kecil. Namun sebagian warga memilih bertahan di rumah, meski terendam.

"Ada yang menolak dievakuasi. Katanya tidak mau tinggalkan rumahnya karena masih aman," kata Kepala Seksi Operasi Badan SAR Makassar, Basri.

Di saat yang sama, sejumlah ruas jalan di Makassar masih tergenang hingga petang hari. Akibatnya arus lalu lintas tersendat bahkan macet. Kemacetan terparah antara lain terjadi di jalur Trans Sulawesi, jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Urip Sumoharjo.

(ALB)

Let's block ads! (Why?)