Search

Cinta Orang Dewasa Bukan di Atas Ranjang, Tetapi di Dapur! - EraBaru EpochTimes

Erabaru.net. Pada suatu hari setelah pulang dari restoran, nenek berkata , : “Makanan yang tidak habis dimakan di restoran, sebaiknya jangan dibawa pulang.”

Ikan masakan di restoran sangat lezat, dan tidak enak lagi setelah dibawa pulang.

Jika saya tinggal di kota seperti kamu, saya juga tidak akan bosan kalau makan di restoran setiap hari, dan tidak akan berpikir untuk membeli penggorengan.

Jika seseorang tidak membeli penggorengan di suatu tempat, dia tidak akan bisa tenang. Dan jika kamu masih belum menemukan seseorang yang disukai, coba renungkan : Apakah ada seseorang yang ingin kamu belikan penggorengan?


“Pasangan seperti apa yang diharapkan untuk menghabiskan sisa hidup kita bersamanya ?”

Di “Hutan Chongqing”, Tiongkok, Takeshi Kaneshiro melepas sepatu dari kaki Brigitte-Lin Qingxia yang sedang tertidur. kemudian dia membersihkan sedikit demi sedikit sepatu Lin dengan dasinya yang basah.

Bagi seorang pria, kata suka hanya sebatas di bibir, sementara cinta adalah pekerjaan rumah yang meletakkan dirimu dalam hati di atas segalanya.

Di tengah malam, kamu ingin makan, lalu memosting ke medsos. Tak lama kemudian salah satu teman memberi like, juga ada yang menulis lebih baik tidur di kolom komentar.

Jika ada yang berkomentar, “Tunggu di rumah, aku akan datang.” Tiba-tiba hatimu menjadi sedikit hangat.

Jika ada orang yang berkata: “Aku akan memasak untukmu.” Seketika kamu merasa seperti orang paling bahagia di dunia.

Adapun mengenai “hidup bersama dalam sisa hidup”, inilah jawabanku:

Kamu harus menemukan satu sosok orang yang bisa membuat hatimu tenang untuk hidup seumur hidup.

Sebelum bertemu denganmu, aku selalu mensyukuri hidupku dalam keadaan apa pun, tapi setelah bertemu denganmu, aku menjadi tenang karenamu.

Cinta di zaman now, seberapa cepat diawali, secepat itu juga berakhir.

Beda dengan cinta zaman dulu, bagaikan segelas anggur yang hangat. Butuh dihangatkan perlahan dengan api kecil. Tapi cinta sekarang bagaikan mie instant, langsung dilahat dan ditelan, tetapi lupa citarasanya.

Ayah saya pernah bilang, yang dimaksud dengan pria mata keranjang adalah seseorang yang belum menemukan sosok orang orang yang bisa membuatnya hatinya tenang.

Jika seorang pria mengatakan dia ingin membelikan panci untukmu, itu berarti dia ingin menetapkan hatimu.

Sebuah keluarga, hanya ketika menyalakan kompor dan memasak, itu barulah hidup dalam arti sebenarnya. Semewah dan selezat apa pun hidangan di luar, tidak senikmat sup panas dan masakan sederhana di rumah.

Dalam sepanjang hidup seseorang, tidak terlalu sulit rasanya bertemu dengan sosok orang yang menggetarkan hati, yang sulit adalah bertemu dengan sosok orang yang bisa membuat hatimu menetap.

Pria yang sudah melanglangbuana di dunia gemerlap, akan lebih menghargai dengan semua yang dimilikinya saat itu. Namun, ketika dia meletakkan gelas anggur, dan mengambil peralatan dapur, maka dia pasti sangat, sangat mencintaimu.

Saya sangat terkesan dengan kata-kata seorang food blogger : ”Setiap lampu yang bersinar terang dan indah baru dinyalakan. Saya selalu tertarik dengan seberkas kehangatan di dapur rumah.

Sesuatu yang ingin saya tunjukkan di sini bukan keahlian memasak saya, tetapi suasana hati saya ceria dari panci ini.

Mengapa kaum wanita sangat tertarik dengan pria yang trampil memasak ? Ketika seorang pria mengambil spatula, itu artinya dia sedang mengatakan, aku mencintaimu.

Ada berita yang memberi kesan yang dalam pada saya :

Ada sepasang suami-istri, mereka saling mencintai, tetapi setelah bersama selama tiga tahun, mereka bercerai karena urusan “dapur”.

Ketika istrinya membersihkan dapur, dia baru sadar faktor yang menyebabkan pernikahannya hancur.

Beras yang dibeli pada saat menikah masih tersisa lebih dari separoh terbaring dalam kotak beras. Dan wajan yang dibeli pada saat menikah juga masih utuh labelnya.

Dia baru sadar, dapur adalah penyebab kegagalan pernikahan mereka. selama tiga tahun di rumah, api kompor tak pernah dinyalakan. Apakah rumah tanpa asap dapur itu masih bisa disebut keluarga ?

Rumah yang dingin dan hening, hari-hari yang dilewati juga sepi tak berwarna. Sebaliknya keluarga dengan dapur yang sibuk, hari-hari yang dilalui pun akan terasa hangat.

Kita menjalani sepanjang hidup di dunia ini tak lebih hanya ingin menemukan seseorang yang bisa memasak dan makan bersama kita. Hanya cinta yang dibumbui dengan asap dapur baru bisa bertahan lama.

Banyak orang yang ingin mentraktir kamu makan. Tapi orang yang ingin membelikan kamu panci untuk memasak itu yang paling langka.

Hanya cinta yang dibumbui dengan asap dapur, baru mampu bertahan dari badai kehidupan, dan hanya orang yang berjuang jauh dari kampung halaman dan ingin memberimu asap dapur itulah sosok orang yang bisa berjalan seiring bersama sampai akhir hayat.

Pernikahan yang bahagia dan langgeng itu tidak cukup hanya dengan satu kalimat “Aku cinta padamu”! (jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Video Rekomendasi:

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong http://www.erabaru.net/2018/12/14/cinta-orang-dewasa-bukan-di-atas-ranjang-tetapi-di-dapur/

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Cinta Orang Dewasa Bukan di Atas Ranjang, Tetapi di Dapur! - EraBaru EpochTimes"

Post a Comment

Powered by Blogger.